walah walah... apa kabar semua....
gak tau nih mau nulis apa???
ok kalo gitu kita baca cuplikan cerpen aku aja....
nih... langsung aja....
kalo suka , baru aku kasih lanjutannya,
Dahulu
Seandainya
, seandainya, dan selalu seandainya. Apakah hidupku akan selalu begini? Kapan
perubahan itu terjadi? Tapi inilah aku, aku hanya berusaha menerima keadaan ku,
bersyukur mungkin akan membuatku lebih baik.
Malam ini aku
menangis , menangisi sebuah novel yang kupinjam dari teman yang sama-sekali tak
dekat denganku. Keberanian meminjam novel ini sangat besar
loh… itu semua karena teman ku yang
satu ini terlihat GALAK.
Sudah ah cukup kita membahas dia.
Inikan cerita tentang hidupku, bukan cerita tentang sebuah novel yang kupinjam. Baiklah, kita masuk
kesebuah urutan terpenting dalam cerita “EPILOG” .
Nama ku Hanny wahyuni dania, aku
adalah siswi SMP di kawasan Jakarta
timur. Hidupku penuh liku-liku. Tetapi semua yang selaluku harapkan telah terjadi.
Perubahan besar yang mempengaruhi hidupku.
Kita mulai saja dari massaku yang
paling menghebohkan. Ketika itu, usiaku 14 tahun. Aku sekolah di SMPN 128 jakarta. Aku duduk di
kelas 8.
Aku memiliki banyak teman. Walau
aku bukan OSIS, tapi hari-hariku selalu sibuk. Bukan karena sibuk bermain saja.
Tapi aku juga memiliki tugas yang
banyak.
Seperti halnya hari ini. Aku sedang
menulis dialog percakapan untuk dramaku. Lusa drama ini harus sudah pentas.
Walu hanya pentas didepan kelas, tetap saja harus bagus.